Sabtu, 22 November 2014

PANORAMA GUNUNG BROMO



Kabupaten Pasuruan adalah daerah tujuan wisata, pertanian, dan perindustrian. Tujuan wisata utama Pasuruan adalah Dataran Tinggi Tengger dan Gunung Bromo.


Panorama Gunung Bromo dari penanjakan Pasuruan

Panorama Gunung Bromo memang tak ada matinya. Anda dapat menikmatinya dari Pasuruan ini. Tempat paling favorit para pengunjung adalah Penanjakan. Kita bisa menikmati keindahan matahari terbit, udara segar, dan pemandangan laut pasir yang luas tak terbatas. Udara sejuk dengan suhu rata rata 5°C s/d 10°C dengan ketinggian 3.676 meter dpl. Penanjakan dapat dicapai melalui Nongkojajar, jaraknya 40 km dari kota Pasuruan. Dari Malang atau Surabaya berjarak 85-90 km.

 Menyaksikan matahari terbit yang spektakuler dari Gunung Bromo merupakan puncak dari wisata di Bromo.

Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman tak berbanding. Lautan pasir ini begitu luas dan dengan ketinggian 2.392 meter, keunikan alam ini hanya ada di Indonesia. Lautan pasir ini terlihat mengagumkan saat matahari menyapukan sinarnya yang kejinggaan di pagi hari, terlihat jelas dari Cemorolawang, salah satu pintu masuk kawasan taman nasional ini.
Selain Panorama Gunung Bromo, anda dapat merasakan sensasi bersentuhan dengan masyarakat Suku Tengger. Mereka masih mempunyai adat istiadat atau tradisi yang unik. Konon mereka keturunan para prajurit Majapahit yang terdesak akibat perkembangan agama Islam di akhir abad ke-13 akan tetapi mereka tetap bertahan dengan budaya nenek moyang.

Masyarakat Tengger beragama Hindu dan bekerja sebagai petani sayur-sayuran. Namun ada keputusan dari Parisada Hindu Darma Wasya yang menyatakan rakyat Tengger memeluk agama Budha Wahayana karena tidak memiliki candi dalam melakukan upacara. Mereka melakukan peribadatan diadakan di punden-punden atau Danyang. Yadnya Kasada merupakan Upacara Sakral yang dilakukan di Poten dan Kawah Gunung Bromo dengan harapan agar mereka diberi Keselamatan dan Kebahagiaan disamping itu juga diadakan Pemilihan dan Pelantikan Dukun.

Datanglah pada bulan Kasada/ke-sepuluh (biasanya bulan September-November) dan saksikan festival Kasada tahunan dimana suku Tengger datang ke Bromo melemparkan sesajen yang terdiri dari sayuran, ayam, dan uang ke dalam kawah gunung berapi.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar